 |
| Jalan Rusak Di Area Fly Over Pomalaa |
La Jonga (bukan nama sebenarnya) dan La Kojo (juga nama samaran) he he he maklum mi saja kasian.
La Jonga yang sementara asik minum kopi di teras rumahnya, di kejutkan dengan kedatangan La kojo yang merupakan sahabat karibnya.
La Kojo : "Assalamu Alaikum..."sapanya
La Jonga : "Waalaikum salam..." jawabnya
La Jonga : "Ko dari mana itu hae kojo"
La Kojo : "Sa habis dari bengkel perbaiki motorku kasian...sa hampir mati tadi malam"
La Jonga : "kenapa bisa..."
Lako Kojo : "tadi malam sa pergi antar tanteku ke pomalaa, sa tidak tau ternyata di dekat STM Baula habis di korja pale jalan tapi tidak selesai, pas da ada lewat mobil dari depan...puh...da kasi lampu jauh, sa minggir mi" tuturnya dengan serius
La Jonga : "hmmm...jadi ?"
La Kojo : "ehh..pas, sa minggir...dalam pale na itu pinggir aspal..."
La Jonga : "jadi...ko jatuh ?"
La Kojo : "ma tidak ji...untung sa jago...hanya rem motor ku da bengkok beh..."
La Jonga : "jadi ko tidak sampe ke pomalaa ?"
La Kojo : "sa sampe ji...tapi sa pelan-pelan, pagi pi baru sa pulang...rawan hae bapa" ucapnya sambil menyulut sebuah batang rokok.
La Jonga : "makanya ko hati-hati bawa motor teman"
La Kojo : "ma sa sudah hati-hati kasian, tapi itu jalan kalau rusak begitu maunya di kasi jalan tanda toh, biasanya kan ada itu pita-pitanya tapi itu tidak ada"
Sementara mereka asik berbincang, kemudian peduli kolaka datang
La Jonga : "eiii..bapa...kebetulan ini datang...puh banyak ini kami mau tanya" sapanya kepada saya sambil tersenyum
Peduli Kolaka : "Assalamu alaikum...mohon maaf lahir bathin ya" ucapku sampil menyalami mereka
Peduli kolaka : "ada bicara-bicara apa ini..." tanyaku
La Jonga : "inihe pa...da hampir mati katanya tadi malam"tukasnya sambil menunjuk rekannya
La Kojo : "iyo beh...gara-gara itu jalan di kerja saja baru di tinggalkan...bagaimana kah itu pak"
Peduli Kolaka : "wah...kalau yang itu saya kurang paham duduk persoalannya secara pasti"jelasku
La Jonga : "kita duduk dulu pak di, sa bikin dulu air panas"
La Kojo : "ma itu mi yang sa tunggu dari tadi...ko bikin juga saya nah"
La Jonga : "Ok mi teman..."
La kojo : "uhh...pak hampir betul mi sa mati tadi malam hae baru sa bawa lagi kasian tanteku"tuturnya
Peduli Kolaka : "he he he syukur ki itu...ka masih selamat ji ki to" ucapku dengan nada bercanda
La Kojo : "Maunya juga itu kasian da kasi tanda di jalan yang rusak supaya kita tau..."
Peduli Kolaka : "iya memang betul itu..."
La Kojo : "biasanya itu ada pita-pitanya tapi ini tidak ada bela...atau kita pinjamkan pi pak itu pitanya polisi yang warna kuning...kan banyak ji kenalan ta polisi toh"
Peduli Kolaka : "he he he bisa mi itu...tapi coba sa tanya teman-teman polisi bisakah di pinjam itu"
Tidak lama berselang datang la Jonga dengan membawa dua buah gelas yang berisi teh hangat
La Jonga : "apa tadi ko bilang....ko mau pinjam pita kuningnya pak polisi...eh tidak sembarangan itu nah...ko di borgol nanti itu" ucapnya sambil tersenyum
La Kojo : "ma saya kan hanya bortanya kasian..."
Peduli Kolaka : "mungkin bisa ji itu da kasi pinjamki pak polisi...kan untuk kebaikan ji itu"
La Kojo : "ma iyo betul itu pak"ucapnya sampil menyeruput teh hangatnya
La Jonga : "iyo ko bilang betul, tapi jangan sampai ko pigi kasi pita pintu pagarnya orang ha ha ha"
La Kojo : "ha ha ha bisa mi itu..."
La Jonga : "ma...baru juga sa ingat pa"
Peduli Kolaka : "apa itu ?" jawabku penasaran
La Jonga : "kemarin...waktu sa pulang menjemput dari bandara...kita ketemu orang jatuh kasian dari motor pas di sekitar jembatan yang mendaki di Antam"
La Kojo : "pelai oper hae itu namanya teman..."timpalnya
La Jonga : "ma itu mi..."ucapnya
Peduli Kolaka : "hmm...kenapa mi itu orang kasian"
La Jonga : "da jatuh kasian, baru ada anaknya da bonceng terus itu berasnya terhambur di jalan kasian"tuturnya serius
Peduli Kolaka : "kenapa bisa na bagus ji rasa jalan di situ"
La Jonga : "tidak kasian pak, ada lobang disitu yang pas mau jalan masuk ke pabriknya antam pak"
Peduli Kolaka : "oh begitukah..."
La Kojo : "jadi bagaimana mi itu orang"
La Jonga : "puh...da berdarah kasian, da hindari itu jalan rusak disitu, tapi mungkin da tidak ada kuasai motornya da jatuh mi kasian, untung ada itu mobilnya satpam mungkin karena ada liu liunya diatas baru pake bendera merah di depannya, bawa cepat kasian itu orang kerumah sakit"
La Kojo : "besarka lubang disitu" tanyanya.
La jonga : "ma lumayan juga...itu mi sa pikir-pikir juga pak, maunya itu antam da timbun saja sedikit disitu, kan dia pake juga itu jalan raya kalau mau masuk ke pabriknya...bagaimana...betul toh"
Belum sempat saya menjawab, La Kojo langsung menimpali
La Kojo : "puh...betul sekali itu hae pikiran mu...itu mi susahnya sebagian kita-kita ini, menunggu terus pi bantuan pemerintah...kalau bisa ji kita kerjakan...ma kita kerjakan toh, kan membantu pemerintah itu namanya...bagaimana pak ?" jawabnya
Peduli Kolaka : "beh tawwa mantapnya pikiranmu kojo" jawabku sambil melirik ke arah La Jonga
La Jonga : "eh...janganki tawwa pa...La Kojo itu badan kurus tapi otak Propessor...ha ha ha". Mendengar itu kami bertiga pun tergelak bersama.
Demikianlah ceritanya, jika terdapat kesamaan nama dalam cerita ini, itu merupakan sebuah kebetulan belaka. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada anda yang membacanya semoga ada hikmah dari cerita ini.